Selembar Memoar pubblico
[search 0]
Altro
Scarica l'app!
show episodes
 
Loading …
show series
 
Di dalam diriku ada sebuah ruang tunggu yang tak memiliki warna. Ada seorang lelaki di sana. Dia tak suka berkata-kata dan tak ingin berada di dalam waktu. Ia tak ingin merasakan detak jantung atau pun berdetak di jantung orang lain. Ia tidak ingin matanya melihatmu: melihatku—seperti kau melihat laut yang tenggelam.…
  continue reading
 
Kesedihanku tidak diciptakan untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Aku hanya bisa menanamnya di dalam kepalaku atau pada halaman belakang sebuah buku. Aku akan membayangkannya tumbuh menjadi sebatang pohon yang rindang sekaligus rapuh. Di sana lah ingatanku dapat berkumpul berteduh. Setiap kali rantingnya patah, seperti ada laut yang ingin tumpah di …
  continue reading
 
Halaman belakang sebuah buku adalah ingatan yang paling mudah melupakan dirinya sendiri. Sebelum ia menjadi sebuah buku, ia hanyalah jasad kulit-kulit kayu. Ketika tinta merekatkan dirinya kembali, ia seutuhnya merelakan aroma tanah. Menyerahkan dirinya untuk ditumbuhi oleh hal-hal lain. Serupa pikiran-pikiran, maupun puisi-puisi.…
  continue reading
 
Loading …

Guida rapida